Aqsha Al Akbar
**
Siang memainkan cahaya
Menuturkan canda dan semburat senyum di muka
Menghempaskan raga berpeluk awan
Tak peduli ketika cendawan mulai menghitam
**
Hujan turun meredupkan cahaya
Membisiki tanah akan bahagia
Memanjakan sawah
Bermain suka bersama angin
***
Nenek kurus jongkok di pinggir parit
Lukanya mengalir bersama kayu menuju muara
Meninggalkan badan bertumpuk duka
Tertindas lagi oleh Paduka
****
Lalu kesepian menjadi tanda
Senja datang lebih awal
Meminta diri bersiap bermetamorfosa
No comments:
Post a Comment
Silahkan komen yaa