Tuesday 1 April 2014

Judul Menyusul

Takdir memelihara diri.
Menyiapkan panjangnya jalanan.
Perlintasan jaman.


Kereta kuda menunggu di pelataran.
Artinya berangkat.
Jiah! Mau dibawa ke mana nyawa yang kering?
Nah, itu koper disedia pada kaki lemari.

Koper kusam, lelah disaksi hasrat.
Ini akan diisi oleh beragam sisi demi konklusi.
Bahan luarnya berlapis kegelisahan.
Menuntutku untuk mengisi dalamnya dengan beberapa potong duka.
Di sudut yang belum lagi terisi, kuletakkan helai demi helai kecewa.
Bagian paling atas disesaki pilunya janji.

Pekikan kereta kuda mendesak bergegas.
Tak lama, ya kukancing koper itu dengan rentangan masa.
Sudah tentu ini berarti perjalanan.
Sedang jaman terus berdrama.

Malang, 1 April 2014
Aqsha Al Akbar

No comments:

Post a Comment

Silahkan komen yaa