Aku ingin berdarah, dari manisnya
gairah yang kau tusukkan.
Dalam dan merobek lapisan tair.
Kau.
Menggenang dan mengerang dalam
rintih.
Mencoba selami cinta di balik
terumbu perasaan.
Jangan sembunyi. Jangan lari.
Karena sesudah dalamnya luka tak
mungkin berhenti bercucur.
Darahnya suci jua, kasih.
Kau.
Peluk aku.
Pada puja memuja salah kaprah
ini.
Tenangkan sisa hela nafas yang
ada.
Tenangkan dan baringkan pada
kematian yang menyambut.
Pada kau yang membawa seluruh
narasi ini.
Kumpulkan bebatuan.
Yang mungkin juga simbol kau,
kaku dan terjal, sebagai nisan.
Lalu, pergilah kau,
Kau. Pergi.
Jauh yang jauh.
Malang, 28 April 2014
Aqsha Al Akbar
izin copy ya :D ditampilkan sumbernya :D
ReplyDeleteProsa yang sangat indah :D
ReplyDelete